1. Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi bisa didefinisikan sebagai
sebuah seni, ilmu (science), maupun
perekayasaan (technology). Namun,
definisi akuntansi dapat dilihat dari perspektif lain. Salah satunya adalah
akuntansi sebagai sebuah proses. Akuntansi adalah suatu proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi dari
suatu organisasi atau entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka
mengambil keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan (Halim, 2013:2).
Karakteristik Organisasi Sektor Publik
Definisi Sektor Publik
Organisasi
jika dilihat dari tujuannya dapat digolongkan pada organisasi yang bertujuan
mencari laba, dan organisasi yang bertujuan selain mencari laba. Akuntansi
Sektor Publik dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengidentifikasian,
pengukuran, pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu
organisasi atau entitas publik seperti pemerintah, LSM, dan lain-lain yang
dijadikan sebagai informasi dalam rangka mengambil keputusan ekonomi oleh
pihak-pihak yang memerlukan (Halim, 2013:3).
Perbedaan Organisasi Sektor Publik dan Sektor Swasta
Nordiawan
(2009 : 4) menyatakan pada prinsipnya entitas ekonomi dapat dibagi menjadi dua
yaitu perusahaan komersial yang bertujuan mencari laba dan organisasi sektor
publik yang tidak mencari laba (nirlaba). Organisasi sektor publik berbeda
dengan akuntansi sektor bisnis (swasta). Organisasi sektor publik memiliki
tujuan, karkateristik, struktur dan proses, serta lingkungan yang khas dan
membedakannya dengan sektor bisnis. Sebelum membahas lebih dalam mengenai
organisasi sektor publik perlu adanya pemahaman tentang perbedaan antara sektor
publik dan sektor swasta. Secara umum perbedaan secara signifikan antara lain
akan digambarkan pada tabel 2.1.
Tabel
2.1.
Perbedaan
Organisasi Sektor Publik dan Bisnis
Variabel Organisasi
|
Sektor Publik
|
Sektor Bisnis
|
Tujuan
|
Motif nirlaba
|
Motif laba
|
Karakteristik
|
Sangat kompleks,
domain luas
Multifungsional
Ketidakpastian tinggi
|
Lebih spesifik
Pembagian fungsi lebih jelas
Controllable uncertainty
|
Struktur
|
Birokratis, kaku, hierarkis
|
Fleksibel
|
Proses
|
Nuansa politis
|
Lebih bernuansa politis
|
Sumber dana
|
Publik
|
Pemilik, kreditur, investor
|
Organisasi sektor publik menjadi
berbeda karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Dijalankan
tidak untuk mencari keuntungan finansial.
2.
Dimilik
secara kolektif oleh publik.
3.
Kepemilikan
atas sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk saham yang dapat diperjualbelikan.
4.
Keputusan-keputusan
yang terkait kebijakan maupun operasi didasarkan pada konsensus.
Dalam konteks organisasi sektor
publik, diperlukan sebuah paket standar akuntansi tersendiri dikarenakan adanya
kekhususan yang signifikan antara organisasi sektor publik dengan perusahaan
komersial. Di Indonesia, beberapa upaya untuk membuat sebuah standar telah
dilakukan baik oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) maupun oleh pemerintah
sendiri. IAI telah menerbitkan Pernyataan Standar AKuntansi Keuangan Nomor 45
tentang Organisasi Nirlaba. Namun PSAK tersebut belum mengakomodasi
praktik-praktik akuntansi yang diperlukan dalam suatu entitas yang dimiliki
pemerintah. Oleh karena itu pemerintah menyusun standarnya dengan standar yang
disebut dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
2.1.2.
Entitas Dalam Organisasi Sektor Publik
Jika dilihat secara garis besar
jenis-jenis organisasi sektor publik sangat beragam. Nordiawan (2014 : 4)
mengungkapkan jenis-jenis organisasi sektor publik dibagi menjadi tiga:
1.
Instansi
Pemerintah
Instansi pemerintah merupakan organisasi sektor publik yang berbentuk
instansi pemerintah berikut.
a.
Pemerintah
pusat, termasuk didalamnya:
a)
Kementerian
seperti Departemen Dalam Negeri, Departemen Sosial, Departemen Keuangan, dll.
b)
Lembaga
dan badan Negara seperti KPU, KPK, dll.
b.
Pemerintah
daerah, termasuk didalamnya:
a)
Satuan
Kerja Perangkat Daerah seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas
Perhubungan, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Kantor
Catatan Sipil, dll.
2.
Organisasi
Nirlaba Milik Pemerintah
Organisasi nirlaba milik pemerintah merupakan bagian organisasi sektor
publik yang bentuknya bukan instansi pemerintah, tetapi dimiliki oleh
pemerintah. Contohnya:
a.
Perguruan
tinggi
b.
Rumah
sakit milik pemerintah seperti RSCM, RS Daerah,
c.
Yayasan-yayasan
milik pemerintah.
3.
Organisasi
Nirlaba Milik Swasta
Organisasi
nirlaba milik swasta merupakan bagian organisasi sektor publik yang dimiliki
dan dikelola oleh pihak swasta. Contohnya:
a.
Yayasan
seperti Sampoerna foundation dll,
b.
Sekolah
dan universitas swasta,
c.
Rumah
sakit milik swasta.
Halim (2013:13) menyatakan bahwa
tujuan organisasi bisnis/ swasta utamanya adalah untuk memperoleh laba yang
maksimal, sedangkan pada organisasi sektor publik lebih pada pemberian
pelayanan publik, seperti kesehatan masyarakat, pendidikan, penegakan hukum,
keamanan, transportasi umum dan penyediaan kebutuhan publik lainnya. Meskipun
demikian, organisasi sektor publik khususnya pemerintahan tetap memperhatikan
tujuan finansial.
No comments:
Post a Comment